BAGAIMANA CARA
MENYAMPAIKAN PRESENTASI YANG BENAR???
Presentasi merupakan satu
bagian tak terpisahkan dari kegiatan kita sebagai peneliti. Dengan presentasi,
kita berusaha mengkomunikasikan ide kita secara langsung kepada pendengar yang
berarti juga pada komunitas ilmiah (thought collective).
Beberapa kali saya melihat di
gakkai, banyak peneliti yang sebenarnya materinya sangat menarik, tapi cara
mempresentasikan idenya membuat orang malas mengikuti. Ada yang presentasi
sambil membaca teks, ada yang terlalu banyak memakai animasi power point yang
tidak perlu (huruf loncat-loncat, bendera berkibar-kibar), ada juga yang
presentasi seperti membaca hafalan tanpa sekalipun eye-contact dengan
pendengar. Sebaliknya, ada juga presentasi yang disajikan amat menarik,
efektif, mampu berkomunikasi dengan audience, kadang diselingi humor, sehingga
mampu meraih perhatian pendengarnya.
Cara yang mudah untuk menilai
presentasi kita adalah dari pertanyaan yang diajukan. Presentasi yang menarik,
akan memancing banyaknya pertanyaan dan komentar dari pendengar, walau komentar
yang bersifat kontra/serangan balik sekalipun. Sebaliknya, kalau tidak ada
pertanyaan sama sekali dari pendengar, berarti presentasi kita gagal,
penelitian kita tidak menarik, atau membosankan (pendengar mungkin ingin agar
sesi kita cepat selesai untuk beralih ke pembicara berikutnya).
7 tips agar anda sukses
dalam presentasi
Point 1 :
Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara inkonvensional (tidak lazim),
tapi sampaikan presentasi yang “berisi” agar bisa difahami oleh pendengar.
Hal yang sangat penting dalam memberikan
presentasi, adalah kemampuan persuasi dari materi yang disajikan. Hindarkanlah
memakai trik atau cara inkonvensional yang kurang perlu, agar tidak mengurangi
reliability dari materi yang disampaikan. Jika pendengar presentasi anda
terdiri dari para ekspert, presentasi yang bersifat “menyerang”, “straight”,
“smash” lebih efektif. Sebalikya, jika cara presentasi anda terlalu
bertele-tele, berakibat menurunnya konsentrasi ekspert pendengar yang berusaha
memahami penelitian anda. Untuk meningkatkan reliability, tidak ada jalan lain
kecuali meningkatkan mutu dari materi yang dipresentasikan. Untuk itu, sebelum
melakukan presentasi, diperlukan kerja keras untuk memilih, merangkai materi
yang akan disajikan.
Salah satu cara yang
sering ditempuh, adalah memberikan penekanan pada isi yang dianggap penting.
Misalnya mengatakan “Temuan yang paling penting dalam penelitian ini adalah
….”, selanjutnya diikuti dengan penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain
misalnya dengan beberapa kali memperlihatkan data yang penting, agar pendengar
memberikan perhatian lebih terhadap data tsb. Dengan cara tersebut, ide anda
dapat tersampaikan secara efektif pada pendengar.
Point 2 :
Faktor penting dalam presentasi adalah keseluruhan ide yang disampaikan harus
dapat dipahami oleh pendengar
Dalam presentasi, sangat penting bahwa ide yang
disampaikan dapat difahami secara keseluruhan oleh pendengar. Untuk itu, saat
menyiapkan slide, pada bagian awal jelaskan item-item apa saja yang akan
dibahas. Selanjutnya jelaskan secara detail masing-masing item tersebut. Hal
yang sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap item/sub bahasan. Pertama-tama
jelaskan secara singkat hal apa saja yang akan dibahas, baru diikuti dengan
penjelasan detail masing masing sub bahasan. Misalnya anda ingin menjelaskan karakteristik
metode yang anda teliti. Pertama-tama jelaskan ada berapakah karakteristik dari
metode tsb. Setelah itu, diikuti dengan menjelaskan masing-masing karakteristik
tersebut secara berurutan dan terstruktur.
Jika anda menjelaskan hasil eksperimen, pertama-tama
jelaskan bagian terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana
dan mudah ditangkap. Baru kemudian siapkan slide yang menjelaskan secara detail
karakteristik hasil yang diperoleh.
Dengan membuat slide terstruktur seperti ini,
saat anda menyampaikan presentasi, ide keseluruhan/outline dengan sendirinya
akan dijelaskan pada awal dari slide presentasi. Misalnya “Pada metode ini
ada tiga karakteristik yang penting. Ketiga hal tsb. masing-masing A, B dan C.
Penjelasan selengkapnya dari ketiga karakteristik tersebut adalah sebagai
berikut. …… “.
Point 3 :
Pada akhir presentasi, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali point-point
penting yang dipresentasikan
Pada slide terakhir, sangat dianjurkan untuk
mengulas kembali bagian-bagian penting yang perlu “digarisbawahi”. Anda dapat
mengawalinya dengan kalimat sbb. “Demikian telah kami jelaskan penelitian
mengenai W. Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulang kembali
beberapa hal dan temuan penting dalam penelitian ini”. Untuk menjelaskan
per point, anda dapat memakai kalimat misalnya sbb. “Pada studi ini, ada
tiga temuan penting, yaitu X, Y dan Z.” Diikuti dengan menjelaskan
masing-masing X, Y dan Z. Pemakaian kata “tiga” pada kalimat di atas, yang
menunjukkan “banyaknya point” akan sangat membantu pendengar untuk memahami dan
mengingat hal-hal yang akan disampaikan.
Dalam penyampaian tsb., anda perlu memikirkan
cara pengungkapan yang paling jitu, dan paling berkesan (chikara wo ireta
hanashi-kata), akan tetapi tidak jangan sampai terkesan tergesa-gesa. Fikirkan
dengan sebaik-baiknya point-point penting mana yang akan anda sampaikan.
– Misalnya tujuan presentasi tsb. adalah
menjelaskan suatu metode, maka point
yang penting untuk diulang adalah segi : keunggulan dan originality.
– Misalnya anda ingin menyampaikan hasil yang menarik dari suatu eksperimen,
maka anda dapat mengulang angka-angka yang mendukung hasil akhir
eksperimen tsb. seperti misalnya recognition rate, error-rate.
yang penting untuk diulang adalah segi : keunggulan dan originality.
– Misalnya anda ingin menyampaikan hasil yang menarik dari suatu eksperimen,
maka anda dapat mengulang angka-angka yang mendukung hasil akhir
eksperimen tsb. seperti misalnya recognition rate, error-rate.
Yang manapun yang akan anda sampaikan, anda harus
membuat alur cerita yang logis, dengan menyampaikan data yang dapat meyakinkan
pendengar. Data seperti ini janganlah ditampilkan secara tiba-tiba pada slide
yang terakhir, melainkan harus disampaikan pada tengah alur presentasi.
Penyampaian pada slide terakhir harus bersifat
hanya sebagai ulangan. Kalau pada slide terakhir tersebut anda justru
menampilkan hasil eksperimen yang sama sekali baru dan belum pernah
diperkenalkan pada slide sebelumnya, justru akan berakibat membingungkan
pendengar dalam menangkap bagian penting presentasi anda.
Point 4 :
Pemakaian demonstrasi eksperimen merupakan hal yang menarik. Siapkan beberapa
alternatif yang akan didemonstrasikan pada pendengar.
Catatan : tulisan ini dibuat untuk Hasegawa
Laboratory, yang salah satu penelitiannya adalah virtual reality (VR). Jadi
yang dimaksud “demonstrasi” di sini adalah memperlihatkan cara kerja software
yang telah dibuat tentang tema-tema VR, simulasi virtual endoscopy, dsb. Bisa
juga demonstrasi dalam bentuk peragaan alat yang telah dibuat dsb.
Anda dianjurkan agar dalam presentasi (di tengah
atau akhir) dapat menyajikan demonstrasi software atau menunjukkan cara kerja
alat yang telah dibuat. Demonstrasi yang memakai animasi, moving picture, akan
memberikan sentuhan tersendiri yang efektif bagi peningkatan kualitas
presentasi. Hal ini akan membuat pendengar lebih yakin atas hasil eksperimen
yang telah anda jelaskan.
Jika tujuan presentasi adalah untuk memberikan
impresi pada metode, pada bagian demonstrasi, tunjukkan contoh hasil yang
memberikan impact kuat atas hasil eksperimen. Jangan lupa, sebelumnya anda
perlu jelaskan secara lisan kepada pendengar, bahwa anda akan memperlihatkan
sebuah demonstrasi. Hal ini penting karena akan membuat perhatian pendengar
terfokus pada demo yang akan anda perlihatkan.
Biasanya cukup 1 jenis demonstrasi saja yang
diperlihatkan. Akan tetapi, untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan,
sebaiknya disiapkan beberapa jenis demonstrasi yang memiliki karakteristik
berlainan, sekitar 2 sampai 4. Dengan demikian anda memiliki kesempatan memilih
jenis demonstrasi mana yang akan anda sampaikan dengan memperhatikan reaksi
pendengar, dan juga ada cadangan sekiranya salah satu dari demonstrasi tersebut
gagal. Jika anda masih punya cukup waktu, tentu saja anda dapat memperlihatkan
semua demonstrasi yang telah disiapkan.
Agar anda tidak lupa timing untuk memperlihatkan
demonstrasi tersebut, bisa juga disiapkan 1 slide dengan tulisan sederhana
“video”, sekedar untuk mengingatkan anda bahwa saat tsb. waktunya untuk
menampilkan video (atau demonstrasi software) kepada pendengar.
Point 5:
Perhatikan pengaturan waktu/scheduling dalam menyampaikan presentasi. Jika
presentasi terasa berjalan lambat, anda perlu untuk meringkas materi yang
disajikan.
Biasanya waktu untuk presentasi dibatasi, sehingga
untuk menyampaikan materi penelitian, anda perlu memperhatikan pembagian waktu
untuk tiap slide. Terutama sekali presentasi di seminar, conference maupun
interview pekerjaan, bila presentasi anda melewati batas waktu yang ditetapkan
akan berakibat kurang baik pada penilaian.
Jadi, rancanglah pembagian waktu untuk tiap hal
yang akan disampaikan. Jika presentasi ternyata berjalan terlambat dari
semestinya, ringkaslah bagian-bagian yang dapat diringkas, sehingga presentasi
dapat berakhir sesuai pada waktu yang direncanakan. Untuk hal ini, saat anda
membuat persiapan presentasi, urutkan prioritas hal yang tertulis pada slide,
sedemikian hingga bagian atas pada suatu slide berisi hal yagn paling penting,
semakin ke bawah prioritasnya lebih rendah daripada yang di atas. Hal ini akan
membantu anda saat harus melewati bagian-bagian yang tidak penting, yaitu yang
berada di bagian bawah, agar presentasi selesai tepat waktu.
Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah
anda harus memperhitungkan terlebih dahulu, waktu untuk memperlihatkan
demonstrasi dan waktu untuk tanya jawab.
t = total waktu yang diberikan pada anda
– waktu untuk tanya jawab
– waktu untuk demonstrasi
Hasil pengurangan tsb. adalah t, yaitu sisa waktu
yang anda pergunakan untuk menyiapkan slide presentasi. Dari slide presentasi
tsb. anda bagi ke dalam beberapa blok, dan alokasikan waktu t tersebut ke dalam
tiap blok. Jika anda tidak dapat memperkirakan jatah waktu tiap blok, maka
cobalah untuk presentasi sambil mengukur waktu untuk tiap blok. Dengan demikian
anda akan dapat memperkirakan, berapa waktu yang diperlukan untuk masing-masing
blok, dan seterusnya aturlah sebagaimana dijelaskan di atas.
Selanjutnya, jika hal di atas terjadi dan anda
harus men-skip slide, sampaikan pada audience, misalnya “Karena keterbatasan
waktu, rencana presentasi ini
sedikit saya ubah….”. (少し予定を変更して…). Hal ini memberikan kesan yang jauh lebih baik daripada anda diam saja saat melewati topik-topik tertentu dalam pembicaraan.
sedikit saya ubah….”. (少し予定を変更して…). Hal ini memberikan kesan yang jauh lebih baik daripada anda diam saja saat melewati topik-topik tertentu dalam pembicaraan.
Point 6:
Perlunya berlatih presentasi di depan teman/kolega
Jika seseorang belum terbiasa melakukan
presentasi, dan tiba-tiba diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau
forum resmi, seringkali ybs. gagal dikarenakan kata-kata macet di
tengah-tengah, atau penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan
anda seperti ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan
tsb. akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya dan
sulit untuk menerima argumen anda.
Untuk menghindari kegagalan ini, tidak ada jalan
lain kecuali berlatih presentasi berulang kali. Ajaklah teman anda di lab.
sebagai sparring partner. Mintalah agar dia bersedia menjadi pendengar, dan
berlatihlah seolah-olah anda berada pada situasi formal yang sebenarnya.
Sebaiknya teman yang dipilih adalah orang yang terbiasa melakukan presentasi.
Dengan demikian, dia cukup berpengalaman untuk dapat melihat sisi-sisi lemah
yang perlu dikoreksi, maupun memberikan masukan bagi presentasi anda.
Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai teman
anda tidak dapat menemukan kelemahannya. Jika anda belum terbiasa melakukan
presentasi, sekurang-kurangnya anda harus berlatih tiga kali. Perbaikilah slide
anda jika ada kritikan terhadap urutan slide maupun kekuranglengkapan lay out
presentasi. Usahakan agar anda dapat merekam latihan presentasi tsb., agar anda
dapat meneliti kembali hal-hal mana yang perlu dikoreksi. Karena latihan
seperti ini karena makan waktu beberapa hari, maka sebaiknya anda mulai
berlatih sejak 3 minggu sebelum hari-H.
Salah satu manfaat berlatih presentasi di depan
orang ini adalah meningkatkan rasa keberanian dan percaya diri anda. Tidak ada
obat untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri selain membiasakan diri
berbicara dan berpendapat di depan umum.
Point 7 :
Cek lah projector sebelum melakukan presentasi
Tidak ada artinya jerih payah anda menyiapkan
slide atau demo software, jika anda tidak dapat mempresentasikannya pada hari
H. Jangan sampai presentasi anda gagal hanya gara-gara alat tidak dapat bekerja
dengan baik. Untuk menghindari kegagalan semacam ini, sebelum presentasi,
periksalah apakah alat-alat tersebut dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan.
Jika untuk presentasi tersebut, anda harus
meminjam projector, periksalah spesifikasi dan cara instalasinya. Selanjutnya,
datanglah lebih awal daripada jadwal presentasi, dan periksalah sekali lagi
apakah alat tersebut bekerja dengan benar. Ini untuk mengantisipasi, bila
terdapat kerusakan, anda masih memiliki waktu untuk memperbaiki atau mencari
alternatif solusi yang lain.
Saat anda men-set tampilan proyektor, sebaiknya
jangan memakai slide-slide yang akan dipresentasikan. Disarankan untuk
menyiapkan beberapa slide yang berfungsi sebagai “test-pattern” di
halaman-halaman awal file presentasi anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar